Total Tayangan Halaman

MAKALAH BAHASA INDONESIA DIKSI (PILIHAN KATA)



MAKALAH BAHASA INDONESIA
DIKSI (PILIHAN KATA)








OLEH :
                    NUR INDAH LESTARI                                   1547041019
                    NURWAJIDAH                                                 1547040038
                           NURWAHIDAH                                                1547040013
                    WIDYA WULANDARI. AR                           1547042008


DOSEN PENGAMPU : NUR ABIDAH IDRUS,S.Pd.,M.Pd


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2015



K A T A   P E N G A N T A R
            Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Diksi (Pilihan Kata)” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Makassar, 10 November 2015

Penyusun



D A F T A R   I S I

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A.    Latar Belakang..................................................................................................1
B.     Tujuan Penulisan...............................................................................................2
C.     Manfaat Penulisan.............................................................................................2
D.    Sumber Data.....................................................................................................2
E.     Sistematika Penulisan.......................................................................................2
BAB II ISI...............................................................................................................3
A.     Pengertian Diksi (Pilihan Kata)........................................................................3
B.     Syarat-Syarat Diksi...........................................................................................3
C.     Manfaat Diksi...................................................................................................6
D.    Fungsi Diksi.....................................................................................................6
E.     Pembagian Makna Kata...................................................................................7
F.      Pembentukkan Kata.........................................................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................13
A.    Kesimpulan.....................................................................................................13
B.     Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................14



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia memiliki bermacam-macam suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat tersebut.
Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi, yaitu kata, frase, klausa, kalimat. Ketika menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata - kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata – kata yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan menggunkan kata – kata dengan sesuka hati, tetapi harus mengikuti kaidah – kaidah yang benar.
Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya  penggunaan bahasa,  terutama  dalam tata cara  pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering  mengalami  kesalahan  dalam  penggunaan  kata, frasa, paragraf,  dan wacana.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

B.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Mahasiswa mampu mengetahui pengertian diksi.
2.Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pembagian makna kata.
3.Mahasiswa mampu mengetahui penyebab kesalahan pemakaian gabungan kata dan kata.

C.    Manfaat Penulisan
1.      Manfaat Akademik
Memberikan informasi tentang seluk-beluk dari diksi atau pilihan kata, mulai dari pengertian dan seterusnya.
2.      Manfaat Praktis
Makalah ini dapat dipergunakan bagi segenap pihak yang akan membuat makalah serupa dengan menjadikannya sebagai bahan masukan.

D.    Sumber Data
1.      Internet
2.      Buku

E.     Sistematika Penulisan
Bab I berisi Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sumber data, dan sistematika penulisan.
Bab II Isi, mengungkapkan tentang pengertian diksi, Syarat-Syarat Diksi, Manfaat Diksi, Fungsi Diksi, Pembagian Makna Kata, dan Pembentukkan Kata.
Bab III berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II
ISI

A.    Pengertian Diksi (Pilihan Kata)
Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan. Kata yang tepat dapat membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Selain itu, pemilihan kata itu juga harus sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.
Pilihan kata atau Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan. Diksi  atau Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Singkatnya diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan apa yang hendak kita ungkapkan.

B.     Syarat-Syarat Diksi
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatanp pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejunlah kosakata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Selain kata yang tepat, efektivitas, komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi. Adapun syarat- syarat ketetapan pilihan kata:


1.      Membedakan makna denotasi dan konotasi yang cermat.
2.      Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, misalnya: adalah, ialah, merupakan, yaiu, dalam pemakaiannya berbeda- beda.
3.      Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya: inferensi (kesimpulan), dan interferensi (saling mempengaruhi ), sarat ( penuh, bunting ) dan syarat ( ketentuan ).
4.      Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasasrkan pendapat sendiri, jika pemahaman belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya: modern sering diartikan secara subjektif canggih menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir, canggih berarti banyak cakap, suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya intelektual.
5.      Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat, misalnya: dilegalisir seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
6.      Menggunakan kata-kata idomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar.
7.      Menggunakan kata umum dan khusus secara cermat. Untuk mendapatkan pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus ke umum mislnya mobil (kata umum) , corolla (sedan buatan Toyota)
8.      Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya : issu (berasal dari issue berarti publikasi, kesudahan, perkara) isu (dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabarangin, desas-desus).
9.      Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (pria dan laki-laki, saya dan aku, serta buku dan kitab), berhomofoni (misalnya: bangdan bank) dan berhomografi (misalnya: apel buah, apel upacara, buku ruas, buku kitab).
10.  Menggunakan kata abstrak (konseptual misalnya: pendiikan, wirauasaha dan pengobatan modern dan kata konkret (kata khus misalnya: mangga, sarapan, dan berenang).
Selain ketepatan pilihan kata itu, pengguna bahasa harus pula memperhatikan kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak ditimbulkan, atau suasana yang sedang berlangsung. Syarat kesesuaian kata:
1.      Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampuradukan penggunakannya dengan kata tidak baku yang hanya digunakan dalam pergaulan, misalnya: hakikat (baku), hakekat (tidak baku), konduite (baku), kondite (tidak baku)
2.      Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat, misalnya: kencing (kurang sopan), buang air kecil (lebih sopan), pelacur (kasar), tunasusila (lebih halus),
3.      Menggunakan kata berpasangan (idiomatuik), dan berlawanan makna dengan cermat, misalnya: sesuai bagi (salah), sesuai dengan (benar), bukan hanya melainkan juga (benar), bukan hanya tetapi juga (salah), tidak hanya tetapi juga (benar),
4.      Menggunakan kata dengan nuansa tertentu, misalnya: berjalan lambat, mengesot, dan merangkak, merah darah; merah hati. Menggukan kata ilmiah untuk karangan ilmiah, dan komunikasi non ilmiah (surat-meyurat, diskusi umum)
5.      Menggunakan kata popular, misalnya: argumentasi (ilmiah), pembuktian (popular), psikologi (ilmiah), ilmu jiwa (popular). Menghindarkan penggunaan ragam lisan (pergaulan dalam bahasa tulis), misalnya: tulis, baca, kerja (bahasa lisan), menulis, menuliskan, membaca, membacakan, bekerja, mengerjakan, dikejakan, (bahasa tulis).

Contoh paragraf :
1.      Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.
2.      Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.

Kedua paragraf diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.

C.    Manfaat Diksi 
1.      Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2.      Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.

D.    Fungsi Diksi
Fungsi Diksi sebagai berikut :
1.      Melambangkan gagasan yang ekspresikan secara verbal
2.      Menciptakan komunikasi yang baik dan benar
3.      Menciptakan suasana yang tepat
4.      Mencegah perbedaan penafsiran
5.      Mencegah salah pemahaman
6.      Mengefektifkan pencapaian target komunikasi  

E.     Pembagian Makna Kata
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.


2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.

3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara.
Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata abstrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam menyampikan gagasan penulis.

4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.

5. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum. Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.
Kata Ilmiah:
Kata Popular:
Analogi
Final
Diskriminasi
Prediksi
Kontradiksi
Format
Anarki
Biodata
Bibliografi
Kiasan
Akhir
Perbedaan perlakuan
Ramalan
Pertentangan
Ukuran
Kekacauan
biografi singkat
daftar pustaka

F.     Pembentukkan Kata
Terdapat dua cara dalam pembentukkan kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan dari dalam yaitu terbetuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar melalui proses serapan.
1.      Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam hal membuat definisi hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengulang kata yang kita definisikan.
Contoh definisi:

Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia.
Definisi terdiri dari:
a.      Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau diskusi.
b.      Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan tentang istilah. Defiisi realis terbagi atas : 
Ø  Definisi esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda(definisi analitik) dengan penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia(definisi konotatif).
Ø  Definisi diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana suatu hal terjadi.
c.       Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan tentang suatu hal yang dijelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi praktis terbagi atas tiga macam, yaitu : 
Ø  Definisi operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
Ø  Definisi fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan tujuannya.
Ø  Definisi persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.

2.      Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:
Ø  Keteraturan bahasa(analogi): dikatakan analogi jika kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
Ø  Penyimpangan atau ketidakteraturan bahasa(anomali): dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
3.      Analogi
Analogi adalah keteraturan bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk fonologi, sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya:



Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
aksi
action(inggris)
bait
bait(arab)
boling
bowling(inggris)
dansa
dance(inggris)
derajat
darrajat(arab)
ekologi
ecology(inggris)
fajar
fajr(arab)
insane
insane(arab)

Menurut taraf integrasinya unsur pinjaman dari bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang penulisan dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.

4.      Anomali
Perhatikan kata-kata berikut ini :
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
Bank
Bank(Inggris)
Intern
Intern(Inggris)
Qur’an
Qur’an(Arab)
Jum’at
Jum’at(Arab)

Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bank=(nk), jum’at=(’).

Sedangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti contoh berikut : 

Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
expose
expose
export
export
exodus
exodus

Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya : 
Bahasa Indonesia
Bahasa Aslinya
Federalisme
Federalism(inggris)
Bilingual
Bilingual(inggris)
Dedikasi
Dedication(inggris)
Edukasi
Education(inggris)


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatanp pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Selain kata yang tepat, efektivitas, komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi.
Ada tiga hal yang yang dapat kita petik. Pertama, kemampuan memilih kata hanya dimungkinkan bila seseorang menguasai kosakata yang cukup luas. Kedua, diksi atau pilihan kata mengandung pengertian upaya atau kemampuan membedakan secara tepat kata-kata yang memiliki nuansa makna serumpun. Ketiga, pilihan kata mengangkut kemampuan untuk memilih kata-kata yang tepat d an cocok untuk situasi dan konteks tertentu.

B.     Saran
Diharapkan dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang lebih baik kedepannya, terutama dalam hal pemilihan kata (diksi)




                     
                               
                                   
                                   
                                   
D A F T A R  P U S T A K A

Idrus, Abidah dan Supriadi. 2015. “Bahasa Indonesia”. Universitas Negeri Makassar : Makassar
Diksi : Pengertian dan Macam-Macamnya. https://disclamaboy.wordpress.com/.../diksi-pengertian-dan-macam-macamnya. Diakses pada 09 November 2015.
IM'STUFF-IT: Diksi atau Pemilihan Kata. http://imstuffit.blogspot.com/2014/10/diksi-atau-pemilihan-kata.html.                      Diakses pada 09 November 2015.













 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK ...